Percobaan 1 Menghidupkan Motor DC
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
1. Komponen [Kembali]
Arduino
2. Rangkaian Simulasi [Kembali]
3. Flowchart [Kembali]
4. Listing Program [Kembali]
#define in1 9
#define in2 10
#define duration 2000
void setup() {
pinMode(in1, OUTPUT);
pinMode(in2, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(in1, HIGH);
digitalWrite(in2, LOW);
delay(1000);
digitalWrite(in1, LOW);
digitalWrite(in2, LOW);
delay(1000);
digitalWrite(in1, LOW);
digitalWrite(in2, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(in1, LOW);
digitalWrite(in2, LOW);
delay(1000);
}
6. Kondisi [Kembali]
1. Mengapa pada percobaan 1 menggunakan driver motor L293D? Bagaimana jika tidak?
Jawab:
Driver motor adalah IC yang berfungsi sebagai penguat arus pada rangkaian motor DC. Karena pada Driver motor memiliki pin-pin yang dihubungkan ke sumber tegangan dan baterai sehingga tegangan masukkan menjadi lebih besar dan kecepatan motor DC meningkat.
Jika tidak menggunakan driver motor, motor tetap akan bergerak namun lebih lambat. Karena perintah dari Arduino masih tetap bisa dijlankan oleh motor.
2, Apakah yang terjadi jika tidak ditambahkan baterai pada percobaan?
Jawab:
Motor DC tidak akan bergerak karena kurangnya suplai tegangan. Pin VS berfungsi untuk menambahkan nilai tegangan untuk menggerakkan motor. Besar tegangan yang ideal untuk baterai pada percobaan ini adalah 12 V. Jika kurang dari 12V, motor mungkin tetap bergerak tapi dengan kecepatan yang berkurang sesuai dengan tegangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar