Modul 4 

Project Demo




1. Tujuan [kembali]

  • Untuk memudahkan saat membuka tempat sampah tanpa harus menyentuhnya
  • Mengetahui kapasitas sampah yang sudah terisi pada tempat sampah
  • Mengajak untuk membuang sampah pada tempatnya


2. Komponen  [kembali]
  • LDR

  • LED

  • LCD

  • Arduino

  • Motor Servo

  • Sensor Ultrasonik HC-SR04
  • Buzzer


  • Tempat Sampah



3. Landasan Teori [kembali]

Arduino uno

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.


Gambar 3.1 Arduino Uno

Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :

Microcontroller                                           ATmega328P

Operating Voltage                                      5 V

Input Voltage (recommended)                 7 – 12 V

Input Voltage (limit)                                  6 – 20 V

Digital I/O Pins                                         14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins                               6

Analog Input Pins                                      6

DC Current per I/O Pin                            20 mA

DC Current for 3.3V Pin                            50 mA

Flash Memory                                            32 KB of which 0.5 KB used by bootloader

SRAM                                                          2 KB

EEPROM                                                     1 KB

Clock Speed                                                16 MHz

BAGIAN-BAGIAN ARDUINO UNO

POWER USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.

POWER JACK
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.

Crystal Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.

Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.

Digital Pins I / O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.

Analog Pins
Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.

LED Power Indicator
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik. 

BAGIAN-BAGIAN PENDUKUNG

RAM

RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory)

ROM

ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.

Komunikasi UART

UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal.

Cara Kerja Komunikasi UART


Gambar 3.2 Cara Kerja Komunikasi UART

Data dikirimkan secara paralel dari data bus ke UART1. Pada UART1 ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit kemudian dimuat dalam satu paket data. Paket data ditransmisikan secara serial dari Tx UART1 ke Rx UART2. UART2 mengkonversikan data dan menghapus bit tambahan, kemudia di transfer secara parallel ke data bus penerima

A.  Sensor yang digunakan pada tempat sampah pintar

1. Sensor Infrared

Modul sensor infrared FC-51 merupakan sebuah sensor yang bekerja untuk mendeteksi adanya hambatan yang berada didepan modul sensor. Modul sensor infrared FC-51 ini memiliki dua bagian utama yang terdiri dari IR transmitter dan IR receiver. Fungsi dari IR transmitter adalah bagian yang bertugas untuk memancarkan radiasi inframerah kepada sebuah objek ataupun hambatan. Sedangkan IR receiver merupakan bagian yang berfungsi untuk mendeteksi radiasi yang telah dipantulkan oleh objek yang berasal dari IR transmitter. Pada bagian IR transmitter ini tampilannya sama seperti LED pada umumnya, akan tetapi radiasi yang dipancarkan tidak dapat terlihat oleh mata manusia.

Bagian-bagian dari modul sensor infrared FC-5.



Gambar 3.3 Bagian-bagian sensor infrared FC-5

Selain terdapat IR transmitter dan juga IR receiver, Pada modul sensor infrared ini juga terdapat beberapa bagian yang berupa potensiometer, IC LM393, LED Obstacle dan juga LED power.

Fitur :

  • Ketika ada hambatan, lampu indikator hijau akan menyala
  • Output level adalah digital output signal (LOW ketika mendeteksi hambatan)
  • Jarak pendeteksian adalah 2 cm samapai dengan 30 cm
  • Sudut pendeteksian adalah 35°
  • Modul ini menggunakan komparator LM393
  • Rentang jarak deteksi yang dapat disesuaikan melalui potensiometer. Ketika potensiometer diputar searah jarum jam maka berfungsi untuk meningkatkan jarak deteksi, dan apabila berlaanan arah jarum jam maka berfungsi mengurangi jarak deteksi.

Spesifikasi :

  • Tegangan kerja 3-5 V DC
  • Konsumsi arus pada 3,3V = 23 mA dan pada 5V = 43mA
  • Ukuran board 3.2 x 1,4cm
  • Lubang sekrup 3mm

Grafik Respon Sensor Infrared

Gambar 3.4 Grafik respon sensor infrared


Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.

 

2. Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada
prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk
menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia.Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Gambar 3.5 Sensor ultrasonic HC-SR04

Prinsip Kerja Sensor

Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.

Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.

Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus : S = 340.t/2 dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.

Karakteristik HC-SR04
1. Tegangam sumber operasi tunggal 5.0 V
2. Frekuensi operasi 40 kH
3. Minimum pendeteksi jarak 2cm
4. Maksimum pendeteksi jarak 4 m
5. Akurasi 5 mm
6. Memiliki 4 pin : Pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo.

Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk groundnya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

Gambar 3.6 Pin pada sensor HC-SR04

Kurva Waktu

Gambar 3.7 Kurva waktu HC-SR04

HC-SR04 memerlukan sinyal logika ‘1’ pada pin Trig dengan durasi waktu 10
mikrodetik (us) untuk mengaktifkan rentetan (burst) 8x40KHz gelombang ultrasonik
pada elemen Pembangkitnya. 
Selanjutnya pin Echo akan berlogika ‘1’ setelah rentetan
8×40 KHz tadi, dan otomatis akan berlogika ‘0’ saat gelombang pantulan diterima oleh
elemen Pendeteksi gelombang ultrasonik.

Grafik Sensor Ultrasonik

Gambar 3.8 Grafik Sensor Ultrasonik

Pada grafik diatas terlihat bahwa hasil pengukuran sensor ultrasonik ini tidak linier. Hasil pengukuran ini tidak linier ini disebabkan karena sensor ini sangat peka terhadap perubahan sudut pantulan. Sedikit saja posisi sudut sensor dengan halangan didepannya bergeser, maka tegangan output akan berkurang.

B.  Aktuator dan output pada tempat sampah pintar

1.    Motor Servo

Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor servo. Bentuk Fisik Motor Servo dapat dilihat pada Gambar 3.9

Gambar 3.9 Bentuk Fisik dan Simbol Motor Servo

 

Prinsip kerja motor servo hampir sama dengan motor DC yang lain. Hanya saja motor ini dapat bekerja searah maupun berlawanan jarum jam mulai dari gerakan 0 derajat, 90 derajat, 180 derajat, hingga 360 derajat. Derajat putaran dari motor servo juga dapat dikontrol dengan mengatur pulsa yang masuk ke dalam motor tersebut.


Motor servo akan bekerja dengan baik apabila pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi (f) 50 Hz atau dengan periode (t) 20 ms. Frekuensi tersebut dapat diperoleh ketika kondisi Ton duty cycle berada di angka 1,5 ms. Dalam posisi tersebut rotor dari motor berhenti tepat di tengah-tengah (0°) atau netral. Pada saat kondisi Ton duty cycle kurang dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar berlawanan arah jarum jam. Sebaliknya pada saat kondisi Ton duty cycle lebih dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam seperti diperlihatkan pada Tabel.       

 

2.    Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 3.10 Buzzer

3.    LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.

Gambar 3.11 LCD 16x2

 

Fitur LCD 16 x 2 :

a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

c. Terdapat karakter generator terprogram.

d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

e. Dilengkapi dengan back light.

 

Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2

Pin                        Deskripsi

1                           Ground

2                           Vcc

3                           Pengatur kontras

4                           “RS” Instruction/Register Select

5                           “R/W” Read/Write LCD Registers

6                           “EN” Enable

7-14                       Data I/O Pins

15                          Vcc

16                          Ground

 

Cara Kerja LCD Secara Umum

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.

 

Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.

 

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca

 

4.    LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.

Gambar 3.12 Bentuk dan simbol LED


4. Flowchart [kembali]
Master





Slave



5. Listing Program [kembali]

//Master

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(5,6,7,8,9,10);

//buka otomatis

  int ir_sensor = 4;

//info kapasitas

  int trigger =3;

  int echo =2;

void setup() {

Serial.begin(9600);

lcd.begin(16,2);

//buka otomatis

  pinMode(ir_sensor,INPUT);

//info kapasitas

  pinMode (trigger, OUTPUT);

  pinMode (echo, INPUT);

}

void loop() {

  lcd.setCursor(0,0);

  lcd.print("Buanglah Sampah");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print("Pada Tempatnya:)");

//buka otomatis

  int baca;

  baca = digitalRead(ir_sensor);

  if (baca==HIGH)

  {

    Serial.print("1");

  }

  if (baca==LOW)

  {

   Serial.print("2");

    }

//info kapasitas

  int durasi, jarak;

  digitalWrite (trigger, HIGH);

  delay (1);

  digitalWrite (trigger, LOW);

  durasi = pulseIn (echo, HIGH);

  jarak = (durasi/2) /29.1; //jarak dalam cm

   if (jarak >= 51 && jarak <=75){

  //penuh

  lcd.clear();

  lcd.setCursor(0,0);

  lcd.print("Tempat sampah");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print("sudah penuh");

  Serial.print("3"); 

  delay (2000);

 }

else if (jarak >= 26 && jarak <=50){

  //setengah

  Serial.print("4");

 delay (2000);

 }

else if (jarak >= 0 && jarak <=25){

  //sedikit

  Serial.print("5");

 delay (2000);

 } 

}

 

Slave:

//Slave

#include <Servo.h>

//buka otomatis

  Servo putaran_servo;

  int servo =5;

//info kapasitas

  int buzzer =6;

  int ledhijau=4;

  int ledkuning=3;

  int ledmerah=2;

void setup(){

Serial.begin(9600);

//buka otomatis 

  putaran_servo.attach(servo);

//info kapasitas

  pinMode (ledhijau, OUTPUT);

  pinMode (ledkuning, OUTPUT);

  pinMode (ledmerah, OUTPUT);

  pinMode (buzzer, OUTPUT); 

}

void loop(){

//buka otomatis

   if (Serial.available() > 0)

  {

    int data = Serial.read();

  if (data=='1')

  {

    putaran_servo.write(90);

  }

  if (data=='2')

  {

    putaran_servo.write(180);

    }

//info kapasitas

 if (data=='3'){

  //penuh

    digitalWrite (buzzer, HIGH);

    digitalWrite (ledhijau, LOW);

    digitalWrite (ledkuning, LOW);

    digitalWrite (ledmerah, HIGH);

 }

else if (data=='4'){

  //setengah

    digitalWrite (buzzer, LOW);

    digitalWrite (ledhijau, LOW);

    digitalWrite (ledkuning, HIGH);

    digitalWrite (ledmerah, LOW);

 }

else if (data=='5'){

  //sedikit

    digitalWrite (buzzer, LOW);

    digitalWrite (ledhijau, HIGH);

    digitalWrite (ledmerah, LOW);

    digitalWrite (ledkuning, LOW);

 } 

  else{

    digitalWrite (buzzer, LOW);

    digitalWrite (ledhijau, HIGH);

    digitalWrite (ledkuning, HIGH);

    digitalWrite (ledmerah, HIGH);

}

  delay (100); 

}

}


6. Rangkaian Simulasi [kembali]

Prinsip kerja :

Rangkaian tempat sampah pintar berfungsi agar membuka dan menutup secara otomatis dan memberitahukan kapasitas sampah didalamnya. Untuk mendeteksi adanya orang yang akan membuang sampah menggunakan sensor infrared. Pada saat sensor infrared mendeteksi hambatan, sensor infrared akan memberikan logika Low yang akan dibaca oleh master dari arduino uno kemudian dikirimkan kepada slave dari arduino uno dengan komunikasi UART. Lalu slave memberikan perintah kepada servo untuk berputar 90o sehingga tutup sampah terbuka. Kemmudian tutup sampah akan tertutup pada saat infrared tidak mendeteksi hambatan karena sensor infrared berlogika High. Dengan komunikasi yang sama yaitu logika High dibaca oleh master dan dikirimkan ke slave pada arduino uno. Slave menerima data untuk diteruskan kepada servo untuk kembali menutup tempat sampah. Untuk Lcd, master arduino akan menampilkan “Buanglah Sampah pada Tempatnya”.

Selanjutnya untuk mengukur kapasitas dari sampah digunakan sensor ultrasonic. Sensor ultrasonic akan menghitung jarak/tinggi sampah. Pada rangkaian digunakan potensiometer sebagai indicator masukan dari sensor ultrasonic. Sensor ultrasonic akan dikirmkan ke master kemudian diubah dalam bentuk data pada slave menggunakan komunikasi UART. Informasi yang diterima oleh slave ini akan menghidupkan LED atau buzzer. Ketika jarak yang terbaca 0 – 25 cm LED berwarna hijau akan menyala, ketika jarak yang terbaca 26-50 LED berwarna kuning akan menyala, dan ketika jarak 51-75 LED berwarna merah dan buzzer akan menyala serta LCD akan menampilkan “Tempat sampah sudah penuh”.


7. Video Simulasi [kembali]





8. Analisa [kembali]

Rangkaian tempat sampah otomatis ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

1. Arduino

2. Sensor Infrared

3. Sensor Ultrasonik

4. LCD

5. Motor Servo

6. Buzzer

7. LED

Arduino sebagai mikrokontroller berfungsi untuk mengirimkan data berupa serial dan memprosesnya dengan komunikasi UART. Arduino mengatur dan mengendalikan input dan output pada rangkaian ini. Sensor infrared dengan mendeteksi panas manusia berfungsi sebagai masukkan untuk membuka dan menutup tutup sampah. Sensor ultrasonic mengukur jarak/ketinggian sampah yang akan dikirimkan kepada arduino uno. LCD hanya berfungsi untuk menampilkan kalimat “Buanglah Sampah pada Tempatnya” atau ”Tempat Sampah Sudah Penuh” tergantung dari kapasitas sampah. Motor servo akan menggerakkan tutup sampah, Buzzer  berbunyi atau aktif untuk  menandakan sampah telah penuh dan LED menunjukkan info kapasitas sampah yang dibagi menjadi tiga indicator yaitu merah; kuning; dan hijau.

Kemudian terdapat dua  komponen pendukung, yaitu: potensiometer dan resistor.

Resistor sebagai tahanan untuk membatasi arus yang masuk agar tidak terlalu tinggi bagi LED. Sedangkan potensiometer adalah tahanan geser sehingga nilai hambatannya dapat diubah-ubah berfungsi sebagai masukan pada sensor ultrasonic untuk menentukan besarnya kapasitas sampah.


9. Link Download [kembali]

Rangkaian Simulasi disini
Video Simulasi disini    
Flowchart disini     
Listing Program disini
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahan Presentasi Untuk Matakuliah  Elektronika  Dosen Pengampu :  Darwison, MT  OLEH : FITRAH HUSEINI AZIZI (181095...